
Pellet kayu merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat Indonesia adalah manusia yang sangat cerdik dalam melakukan inovasi. Mereka juga pemikiran yang kreatif serta inovatif dalam memanfaatkan kekayaan alam Indonesia. Banyak hal yang dilakukan dengan melibatkan pemanfaatan batubara. Tapi tanpa disadari batubara yang setiap hari digunakan juga mengalami pengikisan atau penipisan.
Dengan demikian itu kita sebagai pengguna batubara tersebut tentunya harus selalu berusaha agar hal-hal yang berjalan menggunakan batubara bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satunya yakni pembuatan wood pellet.
Pellet Kayu Inovasi Pengganti Batubara

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ternyata menyebabkan masyarakat melakukan inovasi yang menghasilkan produk pengganti batubara. Satu diantaranya yang sudah kami sebutkan, yakni wood pellet. Indonesia mempunyai potensi dalam menghasilkan pelet kayu. Hal itu untuk kebutuhan ekspor ataupun dimanfaatkan dalam negeri sendiri. Indonesia merupakan negara tropis yang letaknya berada di garis khatulistiwa. Dimana sinar matahari itu menjadi syarat utama pertumbuhan pohon yang bersinar sepanjang tahun.
Di Indonesia sendiri sudah terdapat banyak pelet kayu. Salah satunya adalah PT Taka Sukses Mandiri serta PT Pelet Biomas Indonesia. Namun kebanyakan hasil dari kedua pabrik tersebut justru diekspor ke luar negeri. Alat alternatif ini sebenarnya terbuat dari residu atau limbah yang tersisa dari proses penggergajian kayu bulat ataupun serbuk serta tatal dari proses produksi pabrik furniture tersebut.
Cara Pembuatan Pellet Kayu
Kayu yang akan dibuat wood pellet bisa dibuat dari berbagai bentuk. Yaitu serbuk gergaji, serpihan kayu atau tatal, sisa-sisa potongan pabrik kayu, palet kayu bekas atau bentuk kayu gelondongan dari pohon yang baru saja ditebang. Lalu bagaimana tahap pembuatan pellet kayu tersebut?
1. Chipping
Tahap pertama pembuatan pelet kayu adalah chipping. Adalah proses dimana kayu akan dipotong atau dipecah dalam 2 tahapan. Untuk tahap pertama kayu tersebut akan dipecah dengan panjang maksimal 25 mm menggunakan mesin wood chipper.
Kemudian untuk tahap yang kedua memecah potongan itu hingga jadi serpihan dengan panjang kurang lebih 10 mm serta tebalnya adalah 3 MM.
2. Screening
Proses screening merupakan proses pemisahan dari bahan-bahan yang dapat merusak kualitas dari alat alternatif batubara tersebut. Terkadang kayu yang digunakan itu terdapat pasir ataupun batu juga paku dan benda logam yang lainnya. Sudah pasti bahan-bahan tersebut dapat mengganggu proses kompresi serta mempengaruhi kualitas dari pelet kayu itu sendiri.
Hal tersebut bertujuan untuk menghilangkannya maka serpihan kayu harus disaring menggunakan alat khusus yang sudah dilengkapi dengan magnet.
3. Drying
Penyaringan tersebut harus sampai mempunyai ukuran khusus. Tujuannya adalah memastikan supaya serpihan tersebut bisa memasuki alat pengeringan nantinya. Sedangkan waktu terbaik untuk melakukan pengeringan adalah sebelum potongan kayu itu diolah menjadi serpihan.
Meskipun demikian ragam bentuk material baku tersebut juga lebih gampang dikerjakan setelah bahan baku berwujud serpihan. Dalam skala kecil dapat dilakukan penjemuran sederhana terlebih dahulu sampai kering.
4. Milling
Milling merupakan proses pembuatan pellet kayu, jika serpihan kayu sudah kering kemudian harus masuk ke mesin penggiling. Agar tampilan tersebut berubah menjadi partikel yang lebih kecil serta lebih halus.
5. Compressing
Selanjutnya harus melalui proses tahapan compressing. Serbuk ataupun serat gergaji nantinya akan dimasukkan ke dalam alat penggilingan menggunakan temperatur serta tekanan tinggi.
Tekanan tersebut dilakukan dengan interval sehingga dapat menghasilkan pelet dengan bentuk potongan kecil. Lalu untuk temperatur tinggi juga dapat menyebabkan lignin, polimer alami yang ada di dalam kayu, bertindak sebagai sebuah lem guna menyatukan partikel yang sudah terkompresi.
Terakhir adalah proses pendinginan. Ketika sudah memasuki proses ini berarti pellet kayu sudah siap untuk dipacking.
Manfaat Wood Pellet
Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan pelet kayu ini. Produksi pelet kayu ini bisa menggantikan batubara sebagai bahan bakar biomassa. Dengan demikian itu pellet ini juga bisa diperbarui serta bisa berkembang. Alternatif ini juga berguna sebagai pembangkit tenaga listrik. Jika biasanya tenaga listrik itu menggunakan bahan bakar fosil batubara serta minyak bumi. Ternyata penggunaan wood pelet juga lebih hemat dan efisien.
Bukan hanya itu saja manfaat dari wood pelet ini. Ternyata alternatif ini juga dimanfaatkan di industri besar serta kecil. Tambah lagi juga sangat ramah lingkungan karena merupakan hasil daur ulang beberapa tanaman kayu yang ada di Indonesia. Pemanfaatan dari pellet kayu ini juga bisa untuk menghangatkan suatu ruangan.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai wood pellet baik sebagai bahan bakar biomassa maupun alas kandang hewan, Anda bisa mengaksesnya di website kami. Anda juga bisa klik link WhatsApp Maria untuk keperluan wood pellet biomassa dan link WhatsApp Mala untuk keperluan alas kandang hewan.